Selasa, 06 Oktober 2009

DO’A KU DAN HARAPANKU

Akhir – akhir ini nafsu makanku berkurang, semangatku untuk segera menyelesaikan skripsi agak mengendur, pikiranku udah suntuk, kesimpulannya aku mulai futur. Aku harus segera menggenjot kembali , menata semuanya untuk segera membangun harapan – harapan yang dulu telah terfondasi cukup kokoh.

Ku ingat , harapanku waktu semester 8 kemarin, aku berharap mencapai nilai yang memuaskan, Alhamdulillah dengan diiringi do’a dan ikhtiar , akhirnya mencapai IP 3,44. Sekarang , ketika targetku untuk lulus bulan Agustus telah terbengkalai, aku harus menata kembali semuanya. Dengan menetapkan harapan, yakni harus menyelesaikan skripsi maksimal akhir bulan Oktober, dan harus bisa ujian skripsi akhir Oktober. Ku harus menaikkan score TOEFL ku supaya > 500, dan harus lancar aplikasi software teknik kimia yakni Chemcad, Hysys, Aspen , dan Matlab di awal Bulan Nopember serta ku harus mendapatkan pekerjaan yang memuaskan diri sendiri ,orang tua, keluarga, orang – orang terdekat, serta tentunya membuat sukses dunia dan akherat sebelum diwisuda .

Ku harus sadar bahwa senjataku sebagai mukmin untuk meraih semuanya hanyalah dengan do’a, sesuai sabda Nabi SAW,“Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR. Abu Ya'la) . Ku harus senantiasa berdo’a, supaya Allah ridho’ terhadapku , Nabi bersabda,” Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya.” (HR. Ahmad). Berdo’a juga merupakan amalan yang paling utama di sisi Allah SWT, sesuai hadist nabi,” Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a.” (HR. Ahmad)

Nach, bagaimana supaya Allah mengabulkan semua harapan – harapanku, tentunya harus ku perhatikan waktu – waktu yang mustajabah untuk berdo’a. Pertama, waktu antara azan dan iqomah, tentunya yang lebih baik lagi setelah sholat sunnah rowatib qobliyah di Masjid, sabda Nabi,” Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah).” (HR. Ahmad). Kedua, do’a yang dipanjatkan di sepertiga malam yang akhir, sesuai hadist, “Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke langit bumi dan berfirman : "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad). Ketiga, ketika akhir sholat fardhu’ , Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah) Bisa diamalkan ketika sujud akhir sholat munfarid, atau juga setelah sholat, sesudah zdikir ketika sholat berjama’ah. Keempat, ketika puasa sunnah sebelum berbuka, Kata Nabi ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR.Tirmidzi)

Aku kalau berdo’a harus yakin akan dikabulkan oleh Allah SWT, berdo’a dengan penuh harap dan cemas, berdo’a kapan saja baik ,baik ketika lapang/ senang maupun sempit, serta dengan kerendahan hati. Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya." (Ar-Rabii'). Jangan ketika berdo’a aku ragu akan tidak terkabulnya do’a, ku harus optimis akan dikabulkan Allah SWT, karena dalam hadist ,” Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. “ (HR. Ahmad)
Dalam berdo’a aku harus menengadahkan kedua tangan, Nabi berkata,”
Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR. Al Hakim) . Ketika ku berdo’a pada Allah, maka harus diiringi dengan peningkatan ibadah kepada-Nya ,”Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa.” (HR. Ath-Thabrani).

Juga dalam berdo’a harus menyerahkan diri sepenuhnya kepad-_Nya, Allah pasti akan memberikan yang terbaik bagi hamba-hambaNya yang bertaqwa, jangan terlalu khawatir dengan takdir yang akan diperoleh, do’a itu akan sangat bermanfaat dalam hadist ,” Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai hamba-hamba Allah.” (HR. Ath-Thabrani).Juga dalam hadist lain ku harus senantiasa membantu / menolong orang yang dilanda kesulitan ,” Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan.” (HR. Ahmad)

Demikianlah, sesuatu yang harus aku renungkan, karena perkara ini sangat penting, menyangkut hajat hidup orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar