Rabu, 07 Oktober 2009

RENUNGAN MAHASISWA

Kepada para mahasiswa

Yang merindukan kejayaan

Kepada rakyat yang kebingungan

Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban

Yang telah menggoreskan

Sebuah catatan kebanggaan

Di lembar sejarah manusia

………………………………….

Naskah lagu di atas sering kita dengar dalam setiap lembaga pergerakan mahasiswa. Lagu tersebut biasanya dinyanyikan secara serempak dan tangan mengepal ke depan oleh aktivis mahasiswa sebagai spirit dalam memperjuangkan idealismenya. Lagu yang membakar jiwa raga para mahasiswa ketika turun ke jalan melakukan amar ma’ruf nahi munkar , karena sebagai mahasiswa memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai agent of change dimana mahasiwa sebagai pasukan garda terdepan pembaharuan dan pendobrak benteng – benteng tiranitas. Kedua, sebagai agen peubah dimana mahasiswa dituntut lebih kritis, dinamis, rasionalis, dan kreatif dalam melihat persoalan-persoalan yang ada secara obyektif. Ketiga, sebagai penerus perjuangan bangsa dimana mahasiwa memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa kelak.

Lagu tersebut sering kunyanyikan bersama rekan – rekan saat LDO , LKMM I, Dauroh Marhalah KAMMI I, LT HMTK, dan kegiatan – kegiatan training mahasiwa lain yang tak terhitung jumlahnya. Yang paling berkesan adalah saat turun ke jalan ,ketika ku menjadi orator aksi atas nama ketua HMTK 2007 , ku memimpin para peserta aksi anti pornografi dan pornoaksi serta orator aksi atas nama ketua SMFT 2008 yang mengusung unjuk rasa menentang budaya KKN. Saat itulah, ku merasa menjadi seorang mahasiwa yang memiliki 3 fungsi di atas.

Sebagai mahasiswa, jangan hanya melakukan 3K ( Kos, Kantin, Kampus). Idealnya, seorang mahasiwa selain mengedepankan sisi akademis sebagai tujuan utama kuliah, juga harus mengedepankan sisi emosi, dan spiritualitasnya. Mahasiswa yang sukses akademis (hard skill) dan juga memiliki kepekaan sosial tinggi . Banyak cara untuk bisa mengaktualisasikan diri, antara lain bergabung di lembaga – lembaga mahasiswa yang bisa menyalurkan minat dan bakat kita. Kita sering terjebak dalam pemikiran yang keruh dan idealisme yang sempit, sehingga menjadikan jiwa kerdil. Dasar agar kita mengaktualisasikan diri kita adalah dalam hadist, Sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama “. Tapi memang hal ini dapat menjadi pengecualian jika IP kita sering jeblok, memang dituntut untuk belajar keras secara akademis, dan menjadi hal yang sunah dalam mengaktualisasikan diri untuk mengasah soft skill. Karena bagaimanapun, kita jauh – jauh merantau untuk menuntut ilmu akademis sebagai hal utama, jangan mengecewakan orang tua.

Saya sering mengingatkan rekan – rekan yang terlalu aktif berorganisasi tapi IP tiap semester kurang memuaskan, ku sarankan agar kurangi kegiatan organisasinya bila perlu tinggalkan dan fokuslah ke akademis. Sekarang bukan zamannya lagi ada aktivis mahasiswa yang bergelar mahasiswa abadi dengan IP jeblok. Sekarang itu zamannya menjadi aktivis kampus yang lulus tepat waktu dengan IP memuaskan. Karena di luar kampus sudah menunggu para pencari kerja dengan kriteria tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar