Jumat, 09 Oktober 2009

HUTANG

Aku sering merasa takut bila berhutang kepada seseorang, takut kalau lupa membayarnya, sedang sang pemberi hutang lupa tidak meridhoinya sampai meninggal. Ku sering merasa kasihan kepada orang – orang yang memiliki hutang, apalagi kalau yang hutang adalah anggota keluargaku, terutama orang tua. Banyak sekali ku melihat para orang tua yang berhutang untuk membiayai pendidikan anak – anaknya. Pendidikan sekarang memang masih susah dijangkau oleh kaum pegawai negeri sipil , terutama guru.

Hutang dapat menyebabkan kerisauan seseorang di malam hari, sampai stress tidak bisa tidur. Hutang juga dapat menghinakan seseorang di siang hari dalam kehidupan bermasyarakat, sebagaimana sabda Nabi SAW, “ Berhati-hatilah dalam berhutang. Sesungguhnya berhutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) di siang hari. “ (HR.Ibnu Babawih-dan-Al-Baihaqi). Orang yang memiliki banyak hutang merupakan bentuk penghinaan yang diberikan Allah terhadap orang tersebut ketika masih hidup di dunia, sebagaimana hadist Nabi SAW berikut ,” Hutang adalah bendera Allah di muka bumi. Apabila Allah hendak menghinakan seorang hamba maka diikatkan ke lehernya.” (HR. Ahmad dan Al Hakim)
Ku juga sering merasa kasihan jika orang tuaku yang memiliki hutang memohon sesuatu kepada Allah SWT lewat do’anya, karena Allah sudah memperingatkan do’a bagi orang yang berhutang susah dikabulkan Allah di dunia ini. Hal ini dijelaskan dalam hadist Nabi ,”
Waspadalah dan hindarilah do'a orang yang dalam kesulitan untuk membayar kembali hutangnya. (HR. Ad-Dailami)

Hutang seseorang di dunia ini ibarat sebagai bendera peringatan yang diberikan Allah SWT kepada seseorang sebagai bentuk penggadaian orang tersebut di akherat kelak, jika seseorang melunasi hutangnya maka bendera penggadaiannya akan lepas , ini dijelaskan dalam hadist,” Seorang hamba muslim yang membayar hutang saudaranya maka Allah akan melepaskan ikatan penggadaiannya pada hari kiamat.” (HR. Mashabih Assunnah)

Jika seseorang yang akan meninggal dunia masih memiliki hutang kepada orang lain, maka harus mendahulukan pembayaran hutangnya tersebut sebelum membuat wasiat kepada seseorang yang akan ditinggalkannya, karena roh manusia setelah wafat jika hutangnya belum dulunasi ketika meninggal dunia akan terkatung – katung di dunia sampai hutangnya telah terlunasi, maka sebagai ahli waris orang dari orang yang banyak hutang haruslah menjadi orang kaya. Ini dapat diterangkan dalam hadist Nabi berikut ,” Rasulullah Saw memutuskan untuk mendahulukan penyelesaian hutang sebelum melaksanakan wasiat. “ (HR. Al Hakim) dan hadist lainnya, “Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai hutangnya di dunia dilunasi. “ (HR. Ahmad). Dan yang jelas berdasarkan sabda Nabi SAW jika orang sebetulnya sudah mampu untuk membayar hutang tetapi selalu menunda – nunda pembayarannya ini dikatakan Allah sebagai orang zalim dan sebaik – baik dari orang mu’min adalah yang paling baik dalam membayar hutang. Maka berhati – hatilah jika salah seorang dari anggota keluarga kita masih terjebak dalam lilitan hutang.

Rabu, 07 Oktober 2009

RENUNGAN MAHASISWA

Kepada para mahasiswa

Yang merindukan kejayaan

Kepada rakyat yang kebingungan

Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban

Yang telah menggoreskan

Sebuah catatan kebanggaan

Di lembar sejarah manusia

………………………………….

Naskah lagu di atas sering kita dengar dalam setiap lembaga pergerakan mahasiswa. Lagu tersebut biasanya dinyanyikan secara serempak dan tangan mengepal ke depan oleh aktivis mahasiswa sebagai spirit dalam memperjuangkan idealismenya. Lagu yang membakar jiwa raga para mahasiswa ketika turun ke jalan melakukan amar ma’ruf nahi munkar , karena sebagai mahasiswa memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai agent of change dimana mahasiwa sebagai pasukan garda terdepan pembaharuan dan pendobrak benteng – benteng tiranitas. Kedua, sebagai agen peubah dimana mahasiswa dituntut lebih kritis, dinamis, rasionalis, dan kreatif dalam melihat persoalan-persoalan yang ada secara obyektif. Ketiga, sebagai penerus perjuangan bangsa dimana mahasiwa memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa kelak.

Lagu tersebut sering kunyanyikan bersama rekan – rekan saat LDO , LKMM I, Dauroh Marhalah KAMMI I, LT HMTK, dan kegiatan – kegiatan training mahasiwa lain yang tak terhitung jumlahnya. Yang paling berkesan adalah saat turun ke jalan ,ketika ku menjadi orator aksi atas nama ketua HMTK 2007 , ku memimpin para peserta aksi anti pornografi dan pornoaksi serta orator aksi atas nama ketua SMFT 2008 yang mengusung unjuk rasa menentang budaya KKN. Saat itulah, ku merasa menjadi seorang mahasiwa yang memiliki 3 fungsi di atas.

Sebagai mahasiswa, jangan hanya melakukan 3K ( Kos, Kantin, Kampus). Idealnya, seorang mahasiwa selain mengedepankan sisi akademis sebagai tujuan utama kuliah, juga harus mengedepankan sisi emosi, dan spiritualitasnya. Mahasiswa yang sukses akademis (hard skill) dan juga memiliki kepekaan sosial tinggi . Banyak cara untuk bisa mengaktualisasikan diri, antara lain bergabung di lembaga – lembaga mahasiswa yang bisa menyalurkan minat dan bakat kita. Kita sering terjebak dalam pemikiran yang keruh dan idealisme yang sempit, sehingga menjadikan jiwa kerdil. Dasar agar kita mengaktualisasikan diri kita adalah dalam hadist, Sebaik – baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama “. Tapi memang hal ini dapat menjadi pengecualian jika IP kita sering jeblok, memang dituntut untuk belajar keras secara akademis, dan menjadi hal yang sunah dalam mengaktualisasikan diri untuk mengasah soft skill. Karena bagaimanapun, kita jauh – jauh merantau untuk menuntut ilmu akademis sebagai hal utama, jangan mengecewakan orang tua.

Saya sering mengingatkan rekan – rekan yang terlalu aktif berorganisasi tapi IP tiap semester kurang memuaskan, ku sarankan agar kurangi kegiatan organisasinya bila perlu tinggalkan dan fokuslah ke akademis. Sekarang bukan zamannya lagi ada aktivis mahasiswa yang bergelar mahasiswa abadi dengan IP jeblok. Sekarang itu zamannya menjadi aktivis kampus yang lulus tepat waktu dengan IP memuaskan. Karena di luar kampus sudah menunggu para pencari kerja dengan kriteria tersebut.

KREDO KAMMI

Setiap ku melihat kalender 2007 pemberian kawan yang masih terpampang di meja belajarku, ku selalu merenungi kalimat – kalimat yang selalu terpampang di tiap lembarnya. Kalimat yang membuat ku menjadi tersihir kalau membayangkan betapa agungnya kalau diamalkan oleh tiap mahasiswa di Indonesia, ini pasti akan merubah nasib bangsa Indonesia kelak. Semua kebobrokan birokrasi di setiap sudut tempat di Indonesia, kebobrokan akhlak aparat hukum , pemerintah karena korupsi, kolusi , dan nepotisme , serta kondisi bangsa yang sekarang merosot tajam di tingkat Internasional baik di bidang pendidikan, hukum, politik dan lainnya pasti akan terobati manakala setiap pemuda Indonesia mau mengamalkan kalimat – kalimat tersebut.

Walaupun aku sudah lama tidak pernah aktif lagi di lembaga tersebut, setidaknya untaian kalimat – kalimat tersebut yang sering disebut Kredo KAMMI dapat menjadi inspirasi pribadi. Berikut untaian kalimat – kalimatnya :

1. Kami adalah orang – orang yang berfikir dan berkehendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.

2. Kami adalah orang – orang pemberani. Hanya Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggetarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takut kepadanya. Tiada yang kami takuti , kecuali ketakutan kepada selain-Nya.

3. Kami adalah para perindu syurga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari – hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, zdikir, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi – diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja – kerja konkret bagi perbaikan masyarakat.

4. Kami adalah penghitung resiko yang cermat tetapi kami bukanlah orang – orang yang takut mengambil resiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita – cita tertinggi kami.

5. Kami adalah putera – puteri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.

6. Kami adalah orang – orang yang senantiasa memepersiapkan diri untuk masa depan islam, kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo.

7. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen terencana dan kami adalah orang – orang progresif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk islam.

8. Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya , pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat. Seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari. Pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat.

9. Kami adalah guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat tulus dan penuh kasih sayang , relawan yang mampu memecahkan masalah – masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakat dan responsif terhadap masalah mereka.

Setiap ku melihat kader – kadernya baik di kampus maupun di lingkungan kos mereka, menurutku sungguh berbahagianya orang – orang yang bisa bersahabat dengan mereka. Mereka merupakan aktivis yang sungguh diakui kredibilitas moralnya. Semoga bermanfaat.

HALAL BI HALAL

Selasa, 5 Oktober 2009

Setelah beberapa hari dari Idul Fitri 1430 H kemarin, banyak orang mengadakan Halal Bi Halal (HBH). Formatnya bisa berbentuk reuni, seperti yang seharusnya ku ikuti adalah reuni alumni SMP 2 Brebes 2002, HBH Konsulat G and E SMA MTA Surakarta, HBH fakultas teknik, HBH Kamus Media Brebes, HBH alumni KKN Sambirejo, HBH MTA perwakilan Semarang, HBH Jurusan Teknik Kimia dan HBH Teknik Kimia angkatan 2005.

Halal Bi Halal hanya ada di negara Indonesia. Warisan budaya ini memang banyak essensinya, antara lain untuk ajang reuni, silaturahim, temu kangen, dan lainnya. HBH bisa mempertemukan rekan – rekan lama yang memang telah terpisah lama karena pekerjaan, urusan keluarga , dan lainnya. Seperti mudik, dilakukan setahun sekali ke kampung halamannya pas libur nasional, sehingga efektif untuk mengadakan forum reuni di SD, SMP, SMA, dan lembaga pendidikan lainnya. Reuni merupakan hal yang paling dinantikan oleh semua orang yang pernah berkumpul dalam suatu lembaga, terutama pendidikan. Biasanya digerakkan pertama kali oleh orang yang sukses, sekaligus mengebozi semua biayanya. Dasar mengadakan halal bi halal atau reuni adalah sebagaimana hadist berikut :

Sesungguhnya Allah Ta'ala menyukai kelestarian atas keakraban kawan lama, maka peliharalah kelangsungannya.” (HR. Ad-Dailami)

Lakukanlah ziarah (silaturohim) dengan jarang-jarang agar lebih menambah kemesraan.” (HR. Ibnu Hibban)

HBH juga bisa mempertemukan keluarga besar bani, yang mungkin telah terpisah tempat tinggalnya. Dengan berkumpul di rumah orang paling sepuh, maka semua keluarga dari satu mbah buyut dapat berkumpul. Sebagai contoh Mbah buyutku, mbah H.Mukhidin (Alm), dengan mengatasnamakan HBH Bani Mukhidin , maka datanglah kesebelas anak Mbah Mukhidin, beserta anaknya, dan cucunya masing- masing, bisa terdiri dari 50 keluarga. Format acaranya seperti Perkenalan masing – masing anggota keluarga, santunan, shering, isian dari mubaligh, pembagian album biodata keluarga dan prasmanan. Harapannya semua anggota keluarga bisa kenal satu sama lainnya, melalui perkenalan, membaca biodata di album, dan saling berkunjung sesudahnya.